Diduga Proyek Siluman, Talud Irigasi di Jalan Gunung Sasak Lombok Barat Picu Banyak Kecelakaan
Labulianews.id,Gerung, 4 Desember 2025 — Proyek pembangunan talud irigasi di Jalan Gunung Sasak, Desa Tempos, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, diduga dilakukan tanpa pemberitahuan resmi, tanpa papan informasi proyek alias Siluman. Menurut warga setempat Proyek yang berlangsung secara tiba-tiba ini sudah menimbulkan sejumlah kecelakaan lalu lintas yang merugikan warga masyarakat.
Menurut tokoh masyarakat, Sinar Alam, material proyek seperti batu dan pasir yang seharusnya tertata rapi, justru diletakkan sembarangan di badan jalan. Kondisi ini sangat membahayakan pengendara, terutama di musim hujan, sehingga banyak pengendara terpeleset dan mengalami kecelakaan serius, bahkan hingga patah tulang.
Beberapa korban kini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Saat dikonfirmasi, pihak Desa Tempos mengaku tidak menerima pemberitahuan tertulis terkait pelaksanaan proyek tersebut.
Sekretaris Desa (Sekdes) menyampaikan bahwa informasi yang diterima hanya menyebut proyek ini sebagai aspirasi Dewan Provinsi, Haji Suharto, namun tidak ada mengetahui mengenai siapa pelaksana proyek, volume pekerjaan, maupun anggaran yang digunakan.
“Informasi yang kami dapat adalah proyek aspirasi Dewan Haji Suharto, tapi kami tidak tahu siapa yang mengerjakan, berapa volumenya, dan berapa anggarannya karena belum menerima surat pemberitahuan resmi ke desa,” ungkap Sekdes.
Situasi di lokasi proyek semakin berisiko karena minimnya penerangan jalan serta absennya papan proyek dan minimnya rambu-rambu peringatan bahaya. Warga merasa keselamatan mereka diabaikan oleh kontraktor yang seolah hanya fokus pada pengerjaan tanpa memperhatikan dampak dan risiko kecelakaan.
Sinar Alam menegaskan agar kontraktor bertanggung jawab atas kelalaian ini. “Jasa Raharja tidak akan menanggung kecelakaan ini karena bukan kecelakaan tunggal biasa. Penempatan material di badan jalan adalah kelalaian serius yang membahayakan warga. Kami mendesak kontraktor segera memperbaiki situasi dan bertanggung jawab atas korban,” tegasnya.
Menurutnya keluarga korban berencana menggelar aksi protes dan melaporkan kasus ini ke polisi agar ada tindakan tegas terhadap kontraktor pelaksana. Mereka berharap langkah hukum segera diambil demi menjamin keselamatan seluruh pengguna jalan di Jalur Gunung Sasak.
Bulan yang lalu saja dalam sehari itu terjadi 3x kecelakaan bahkan korbannya ibu hamil dan anaknya terjadi kecelakan dengan adanya penumpukqn matrial itu, kata Sinar
Bhabinkamtibmas Desa Tempos Nurhamudin juga membenarkan adanya kecelakaan yang terjadi di lokasi proyek dan jauh hari sudah mengingatkan kepada pekerja agar dalam penempatan materialnya dibadan jalan dengan memperhatikan keselamatan pengguna jalan dan memasang rambu rambu lalulintas.
Ia menyebut selama pengerjaan, sudah terjadi empat kali kecelakaan diduga akibat penempatan material yang kurang aman. Selain itu ia menyatakan tidak mengetahui asal sumber proyek tersebut, yang tiba-tiba dikerjakan, dan baru ramai diprotes warga setelah kecelakaan terjadi. (ms)

