Kualitas Revitalisasi Gedung SMPN 1 Kediri Dikeluhkan Orang Tua Siswa dan Aktivis
Labulianews.id, Kediri (28/12/2/2025)– Proyek revitalisasi Gedung SMP Negeri 1 Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menuai keluhan dari orang tua siswa dan aktivis. Bantuan pemerintah senilai Rp.852.022.000 melalui Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Tahun 2025 diduga tidak memenuhi spesifikasi teknis, khususnya pada pembangunan RKB 1 ruangan dan rehabilitasi 3 ruangan lainnya.
Menurut Yusri, Ketua LSM Edukasi, proyek ini disalurkan oleh Direktorat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). "Dana lebih dari Rp850 juta ini dikerjakan oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) SMPN 1 Kediri untuk meningkatkan fasilitas belajar siswa. Sayangnya, kualitas pengerjaannya jauh dari harapan," ujar Yusri saat ditemui media di Kediri, Lombok Barat (27/12/2025)
Program ini bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2025, dengan fokus revitalisasi gedung dan infrastruktur sekolah. Pekerjaan dijadwalkan selama 90 hari kalender, mulai 15 September hingga 15 Desember 2025. Namun, penelusuran media menemukan keluhan serupa dari beberapa warga masyarakat menyebut hasil akhir tidak sesuai gambar teknis dan spesifikasi.
Yusri mendesak pihak berwenang bertindak cepat. "Kami berharap Inspektorat atau Kejaksaan segera turun tangan melakukan penyelidikan. Ini potensial menjadi pelanggaran yang merugikan negara," tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak SMPN 1 Kediri dan P2SP yang dikonfirmasi belum memberikan keterangan resmi. Kemendikbudristek juga belum merespons permintaan konfirmasi media.

