Abdus Syukur, calon Ketua PWI NTB: Media Pers di Era Digital: Tantangan dan Solusi
Oleh: Didin Maninggara
Media pers saat ini menghadapi berbagai tantangan di era peradaban digital, termasuk penurunan pendapatan iklan, persaingan ketat dengan media sosial, dan penyebaran hoaks dan disinformasi. H. Abdus Syukur, calon Ketua PWI NTB, membedah akar tantangan tersebut dalam perspektif komprehensif di depan anggota PWI Sumbawa.
Akar Tantangan Media Pers
Paradigma jurnalistik di tengah kecepatan informasi digital menawarkan kecepatan dan aksesibilitas informasi yang sulit ditandingi oleh media cetak. Namun, hal ini juga membawa dampak negatif, seperti penyebaran hoaks dan disinformasi yang merusak kepercayaan publik dan mengganggu stabilitas sosial.
Visi PWI NTB untuk Menghadapi Tantangan
Haji Syukur menawarkan visi "Menjadikan PWI NTB sebagai organisasi profesi yang relevan, adaptif terhadap era digital, berpihak pada anggota dan mampu menjadi benteng terakhir idealisme pers di tengah tantangan zaman." Visi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas jurnalisme di NTB dan menjadikan PWI NTB sebagai organisasi yang relevan dan adaptif di era digital.
Solusi untuk Menghadapi Tantangan
Untuk menghadapi tantangan media pers di era digital, Haji Syukur menawarkan beberapa solusi, antara lain:
- Media pers perlu berinvestasi dalam jurnalisme berkualitas melalui verifikasi fakta dan membangun kepercayaan dengan pembaca.
- Media perlu mencari sumber pendapatan alternatif selain iklan dan kerjasama kesetaraan dengan kolaborasi dan kemitraan, termasuk dengan pemerintah daerah.
Program Prioritas PWI NTB
Jika Haji Syukur diberi amanah menahodai PWI NTB periode 2025-2030, ia ingin menjadikan program prioritas dan strategis tentang pendidikan atau pelatihan literasi digital bagi wartawan anggota sebagai upaya pengembangan skilitas profesi. Dengan demikian, PWI NTB dapat meningkatkan kualitas jurnalisme di NTB dan menjadi organisasi yang lebih relevan dan adaptif di era digital.
Bersambung